Selasa, 20 Mei 2014

DM Voice - Ujian Nasional (UN) untuk siswa kelas XII tingkat SMAse-Indonesia berakhir pada hari Rabu, tanggal 16 april 2014 yang lalu. Bisa dikatakan bahwa pelaksanaan UN tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya yang sempat terkendala dengan keterlambatan pengiriman logistic soal ujian di beberapa daerah di tanah air. Menteri pendidikan pun menegaskan dan menjamin tidak ada kebocoran soal pada pelaksanaan UN tahun ini.
Namun, kesuksesan penyelenggaraan UN tidak saja hanya dilihat dari aspek tersalurkannya distribusi soal dengan tepat waktu, serta klaim tidak adanya soal yang bocor. Lebih dari itu, peran guru serta tim pengawas sebagai fasilitator penyelenggaraan UN di sekolah, dan siswa sebagai lakon utama penyelenggaraan UN turut menentukan kesuksesan dari aspek lain, yakni aspek kejujuran.
Ujian nasional menjadi semacam ujian kejujuran bagi semua komponen lembaga pendidikan, baik guru, siswa, karyawan sekolah dsb. Tidaklah UN dikatakan sukses jika masih ada sekolah yang membiarkan para siswanya melakukan Cheating di tengah proses menjawab soal-soal UN. Tidaklah UN dikatakan sukses jika joki-joki UN masih berkeliaran memburu para siswa butuh jasanya. Tidaklah UN dikatakan sukses jika guru dan karyawan masih ada yang memfasilitasi  kecurangan demi para siswa sekolahnya bisa lulus UN 100%. Tidaklah UN dikatakan sukses jika semua komponen lembaga pendidikan mengesampingkan nilai-nilai kejujuran.
Kejujuran merupakan perpaduan harmonis antara sikap kesadaran akan kebenaran yang berasal dari hati nurani dan sikap tanggungjawab pada diri sendiri, sesama manusia, serta tentunya kepada Allah Swt. Kejujuran dekat dengan ketakwaan. Dengan kejujuran, seorang hamba Allah akan terlepas dari belenggu kepalsuan yang menggelincirkan, serta kenikmatan semu yang memperdaya. Orang yang jujur dengan dibarengi ketakwaan, insya Allah hidupnya nyaman dan hatinya tentram.

Kita tidak bisa membayangkan bagaimana nasib bangsa ke depan, jika generasi pemimpin bangsa sudah akrab dengan ketidakjujuran. Maka jelas, nilai-nilai kejujuran inilah yang harus ditanamkan pada diri setiap siswa, secara khusus ketika mengerjakan soal UN. Hari ini menghasilkan hari esok. Jika saat ini bibit-bibit pemimpin bangsa ini berbudaya untuk jujur, maka insya Allah esok hari bangsa ini akan memanen bibit-bibit pemimpin yang jujur pula. Namun, Jika hari ini mereka berbudaya untuk tidak jujur, maka jangan harap di masa yang akan datang budaya korupsi bisa segera dikikis habis. 
Tagged
Different Themes
Written by DM Voice

Kelompok santri dan santriwati Pondok Pesantren Darul Mujahadah yang menyukai kegiatan tulis menulis sebagai media dakwah dan jurnalistik santri.

0 komentar