DM Voice - Perhelatan hajat nasional bernama Pemilu Legislatif
baru saja usai. Kita masih menantikan siapa saja yang akan menjadi wakil-wakil
kita di gedung DPR/MPR nanti. Harapannya semoga mereka benar-benar
memperjuangkan aspirasi keumatan di negeri ini.
Bukan sosok wakil rakyat yang berjuang untuk
memperkaya diri dan keluarga atau partainya. Sekadar catatan untuk memberi
ruang optimisme, penulis menilai persoalan terpenting untuk melepas dahaga
harapan yang berlebihan adalah berjanji untuk jujur.
Menjadikan nyata kata dengan perbuatan. Kalau dibilang
para wakil rakyat kita tidak jujur, haruslah jujur pula kita jawab ya. Banyak
bohong wakil rakyat kita ini. Seringnya terdengar para wakil rakyat kita
berurusan dengan KPK adalah salah satu buktinya. Padahal hal yang pasti
terjadi, jika seseorang tidak jujur dan sering berbohong, akan kembali menabur
kebohongan yang lain.
Terus ia berestafet sampai seseorang itu mau menyudahi
kebohongannya dengan mangaku dan menutup dengan tobat atau minta maaf. Karena
itu hati-hatilah sahabatku dengan lisan yang telanjur sering diajak bohong dan
dusta. Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah SAW bersabda,’’Sesungguhnya
kejujuran itu membawa kepada kebaikan, dan kebaikan mengantarkan ke dalam surga.
Tidaklah seseorang berbuat jujur hingga Allah mencatatnya sebagai orang yang
selalu jujur. Dan berbohong itu membawa kepada kejelekan, dan kejelekan itu
mengantarkan ke dalam neraka. Sungguh seseorang terbiasa bohong hingga Allah
mencatatnya sebagai seorang pembohong.” (HR Bukhari no. 6094, Muslim no.
2607).
Berjanji untuk jujur adalah mulia. Dan kemuliaan itu
akan tecermin dengan selalu saja ditemukan jalan kebaikan dari Allah. Ada saja
caranya Allah SWT memberi kemudahan atas setiap masalahnya. Nabi tercinta kita,
Muhammad SAW, digelari al-Amiin karena sifat jujurnya yang
menjadikan diri beliau sangat bisa dipercaya. Bukankah karena jujurnya beliau,
Khadijah menaikkan kelasnya sebagai seorang pedagang menjadi suami tercinta.
Beliau hanya bertugas mengantarkan dagangan dan
menjualkannya, tapi karena pesona kejujurannya itu, cerita hidupnya menjadi
beda. Cerita kenabian pun bermula. Maka, wahai para calon wakil rakyat,
berjanjilah untuk jujur. Sudahi kebohongan-kebohongan kalian dari tidak amanah
kepada rakyat. Percayalah Allah SWT akan mengantar asbab kejujuran kalian dalam
tugas, menuju kemulian hidup. Bukan hanya Allah SWT dan para penghuni langit
yang menaruh hormat kepada kalian, tapi pada akhirnya pena sejarah kemanusiaan
juga akan menulis sirah hidup kalian dengan tinta emas. Insya Allah.
0 komentar